Hmm... Kimia Analitik merupakan menu pokok untuk jadi analis yaa... jadi, suka ga suka harus suka tuh sama yang namanya Kimia Analtik ^.^ hehehe. dan sekarang saya mau share sedikit materi Kimia Analitik. Tentang Elektrolisis Larutan Elektrolit yang merupakan Sub-bab dari Elektrokimia yang tentunya ada di Kimia Analitik. Semoga bermanfaat yaa.. Selamat membaca :)
Jika pada proses elektrolisis digunakan larutan elektrolit, maka di katode akan terjadi persaingan antara kation elektrolit dan molekul air sebagai pelarut dalam menangkap elektron. Sebagai contoh elektrolosis larutan sebagai berikut:
· KATODA
K+ + e- è K
2H2O + 2e- è 2OH- + H2
Reaksi yang berlangsung di katoda adalah reaksi H2O karena:
Ø potensial reduksi H2O lebih besar daripada K.
[letak K pada deret Volta berada disebelah kiri [H] sedangkan semakin kiri dari [H] akan semakin mudah teroksidasi].
·
ANODA
2I- è I2 + 2e-
2H2O è 4H+ + O2 + 4e-
Reaksi yang berlangsung di anoda adalah reaksi I-, karena:
Ø potensial oksidasi ion I- lebih besar,
Ø H2O lebih mudah tereduksi daripada teroksidasi,
Ø dan I- tidak mengandung oksigen, sehingga I- akan teroksidasi.
v REAKSI KESELURUHAN:
2H2O + 2KI è 2 KOH + H2 + I2
Di katoda menghasilkan : K+ + OH- è KOH
Di anoda menghasilkan : I2
Untuk memastikan adanya KOH ditambahkan fenolphetalein è terbentuk warna merah muda.
Untuk memastikan adanya I2 ditambahkan amilum è akan terbentuk warna biru.
· KATODA
Na+ + e- è Na
2H2O + 2e- è H2 + 2OH-
Reaksi yang berlangsung di katoda adalah reaksi H2O karena:
Ø potensial reduksi H2O lebih besar daripada K
[letak K pada deret Volta berada disebelah kiri [H] sedangkan semakin kiri dari [H] akan semakin mudah teroksidasi].
· ANODA
2Cl- è Cl2 + 2e-
2H2O è 4H+ + O2 + 4e
Reaksi yang berlangsung di anoda adalah reaksi Cl-, karena:
Ø potensial oksidasi ion Cl- lebih besar,
Ø H2O lebih mudah tereduksi daripada teroksidasi,
Ø dan Cl- tidak mengandung oksigen, sehingga I- akan teroksidasi.
v REAKSI KESELURUHAN : 2NaCl + 2H2O è 2NaOH + H2 + Cl2
Di katoda menghasilkan : NaOH
Di anoda menghasilkan : Cl2
Untuk memastikan adanya NaOH ditambahkan fenolphetalein è terbentuk warna merah muda
Untuk memastikan adanya Cl2 ditambahkan larutan AgNO3 è terbentuk endapan putih AgCl.
· KATODA
K+ + e- è K
2H2O + 2e- è 2OH- + H2
Reaksi yang berlangsung di katoda adalah reaksi H2O karena:
Ø potensial reduksi H2O lebih besar daripada K.
[letak K pada deret Volta berada disebelah kiri [H] sedangkan semakin kiri dari [H] akan semakin mudah teroksidasi].
· ANODA
SO42- è SO4 + 2e-
2H2O è 4H+ + O2 + 4e-
Reaksi yang berlangsung di anoda adalah reaksi H2O. Hal ini terjadi karena:
Ø SO42- adalah ion negatif yang mengandung oksigen sehingga tidak akan teroksidasi.
Ø Dengan demikian, ion OH- dari H2O yang akan teroksidasi.
v Reaksi dapat disederhanakan menjadi: 2H2O è 2H2 + O2
Dalam kasus ini, Elektrolit hanya berperan sebagai penghantar listrik airnya dan tidak terjadi pengendapan.
· KATODA
K+ + e- è K
2H2O + 2e- è 2OH- + H2
Reaksi yang berlangsung di katoda adalah reaksi H2O karena:
Ø potensial reduksi H2O lebih besar daripada K
[letak K pada deret Volta berada disebelah kiri [H] sedangkan semakin kiri dari [H] akan semakin mudah teroksidasi].
·
ANODA
2Br - è 2Br + 2e-
2H2O è 4H+ + O2 + 4e
Reaksi yang berlangsung di anoda adalah reaksi Br-, karena:
Ø potensial oksidasi ion Br- lebih besar.
Ø H2O lebih mudah tereduksi daripada teroksidasi,
Ø dan Br- tidak mengandung oksigen, sehingga Br- akan teroksidasi.
v REAKSI KESELURUHAN: 2KBr + 2H2O è Br2 + 2OH- + H2
Di katoda menghasilkan : K+ + OH- è KOH
Di anoda menghasilkan : Br2
Untuk memastikan adanya KOH ditambahkan fenolphetalein è terbentuk warna merah muda.
Untuk memastikan adanya Br2 ditambahkan karbon sulfide cs2è akan terbentuk warna cokelat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar